Malam Minggu kemarin ada undangan dari mahasiswa untuk mengisi materi berkarier di Periklanan. Susahnya bagi waktu, baru sore dapat ilham mau ngapain, ngetik sebentar dan selesai. Susahnya cuaca bulan November (November rain_Gun N Roses) gini, untuk nebak nanti ujan apa enggak? karena dari pagi sampai sore enggak henti-hentinya hujan. Wah…nanti kalau naik ke Kaliurang ujan gini gimana? Karena acaranya rencana di Wisma Pesanggrahan Kaliurang. Untung lepas maghrib hujan berhenti, persiapan ke Kaliurang dapat terjadi. Kring…telpon berdering dari bekas mahasiswa ngajak ke kaliurang bareng. Oke! Lagi males berangkat sendiri, ada yang ngajak bareng, kita sih oke-oke aja. Bekas Mahasiswaku ini, anak luar Jawa, cuman hebat dia dari anak yang enggak ngerti tentang periklanan jadi anak yang menurutku ngerti tentang dunia ini…ya proses itu memang penting! Dan hebatnya dia lulus dengan cum laude…top! Dulu jaman kuliah mana ada orang yang ngertiin saya tentang dunia iklan, dosen aja emang ngajarin Pengantar Periklanan, tapi ketika dijelasin mana kita DONK! Alias ngerti. Pak Rahman sorri ya…Tahu periklanan ya itu…diterima disalah satu biro iklan lalu diajarin lama disana walau terus-terusan dimarahin (bodo kali ya), diajarin bikin copy yang bagus, tetapi tetap aja susah sampe sekarang udah ngehasilin banyak karya desain…tetap aja ngerasa masih bodo. Konyol ya?
Ditempat acara mahasiswa udah banyak nunggu, guyon sana guyon sini…kita ngisi materi: Menemukan rasa…iya rasa…didunia iklan kita harus punya rasa, it’s simple emotional work guys…kata bule. Kebanyakan di dunia iklan kita membuat iklan hanya dituntut kerjaan bukan dengan rasa. Ogilvy sampe bisa bikin biro iklannya around the world, karena dia punya nilai rasa sebelum dirasani sama kliennya…untuk mendapat rasa…ya itu…proses…
Mendapatkan nilai rasa harus dengan banyak belajar dan berkawan, ya berkawan. Berkawan dengan kelas apapun, bukan cuman dengan kalangan periklanan thok! Tetapi dengan semua level. Target audience kita adalah mereka, bukan kita yang punya gaji gede! (moga2). Berkawan bikin banyak rejeki…rejeki ilmu.
Dan juga belajar…belajar membuat konsep yang baik, caranya? Ya baca buku dan tanya…Semakin kita banyak belajar kita akan semakin arif menangkap sesuatu, dan semakin banyak pula paradigma (alias sudut pikir) yang berbeda dalam diri kita bukan cuman satu sudut doang. Banyak kalangan kita yang baru belajar iklan selalu berpikir bahwa, karya kita adalah terbaik…kalau terbaik berarti terakhir dong…karena sama-sama ter…
Jadi kalau bikin ya…yang baik bukan terbaik, nanti cuman sekali, sayang kan. Mendapat nilai rasa harus dengan rasa, jangan dulu punya patokan, kalau kita udah mematok bahwa karya bagus seperti ini dan itu, kita udah membatasi diri kita, ya kan. Jadi lepas aja nilai rasa kita dengan liar ya cuman itu, relevan enggak dengan tujuan desain yang kita buat. Jangan sekali-kali bilang tidak, dengan sesuatu yang belom ada bentuknya, dicoba aja belom udah bilang tidak. Semakin kita mencoba sesuatu yang tidak kita lakukan, semakin nilai rasa itu ada exciting-nya.
EDFAT
6 years ago



No comments:
Post a Comment